Waktu yang dikhususkan untuk Tuhan




Morning watch , waktu jaga pagi, semua hening. Tak seorangpun disana. Hanya ia seorang bersama pikiran-pikirannya dan bersama Tuhan. Dengan waspada dan awas ia menunggu terbitnya matahari. Mazmur 130 : 6 menggambarkannya demikian: “jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pengawal mengharapkan pagi”

Devosi. Sangat sederhana, istilah “devosi” berbicara tentang hasrat kita untuk menjalani hidup yang diserahkan untuk mengabdi kepada Tuhan. Untuk memulai, kita menyisihkan satu bagian dari setiap hari sebagai tindakan pengabdian. Kita menyediakan waktu itu sebagai waktu yang kudus, dikhususkan untuk satu hal: pertemuan dengan Tuhan.

Janji temu dengan Tuhan. Jelas, hal ini mengindikasikan sebuah kesepakatan untuk bertemu Tuhan pada waktu dan  tempat yang sudah ditentukan. Ini adlah kencan, sebuah rendezvous(pertemuan).
 
Waktu teduh. Walaupun ini adalah istilah yang paling saya sukai, istilah ini membuat orang salah mengerti. Walaupiun tempat yang ideal untuk waktu teduh adalah tempat yang sepi dan hening, hal ini tidak selalu mungkin. Waktu teduh tidak selalu hening. Teduh terutama merujuk pada kondisi hati kita, lebih dari sekadar tempat kita secara fisik. Konsepnya adalah menenangkan kegelisahan dan memenuhi batin kita dan datang kehadirat Tuhan. “teduh” dalam waktu teduh tidak menuntut keheningan lahiriah, tetapi tidak ada perkecualian soal waktu. Kita harus menyediakan waktu untuk Tuhan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

gelas kosong

Being a queen adalah proses

Duniamu bukanlah duniaku