malam ini, aku kembali ke tempat kita pernah bertemu...
disana...
di tempat yang sama...
aku menunggu...
setiap menit yang berlalu membuatku berdebar...
hahhahha
ternyata kamu belum datang :)
lain kali aku akan menunggu lagi di kesempatan yang berbeda :)
datanglah...
ragaku telah lelah menanti, aku hampir menyerah, hampir api itu tak lagi membakar kami.. kini terasa dingin aku dalam penantian dirinya yang telah melangkah jauh memudarkan harapan dan keajaiban aku hampir menyerah karena tak kutemukan titik cahaya kehidupan aku hampir menyerah aku hampir menyerah menunggumu aku ingin mengaku kalah tapi hatiku menolak untuk kalah karena hanya dekat padamu aku mampu setiap kata tawa dan candamu adalah hidupku dalam dirimu, kutemukan cinta yang aku mau ini, kubawa hidupku untukmu karena hanya kamu aku hampir menyerah namun aku tak menyerah karena aku masih menanti hadirmu dalam hidupku membawa keindahan yang selalu kukejar hanya dalammu, hanya ada padamu lekas datang, karena aku hampir menyerah
kita.. jiwa kita, pikiran kita layaknya sebuah gelas kosong terbuka untuk seluruh benda asing yang memasukinya bahkan sekalipun itu sampah mau seperti apa gelas kita?? sebagai penampung air mineral yang menyegarkan melepaskan jiwa-jiwa yang dahaga menyejukan hati yang lara menampung obat bagi tubuh yang lunglai ataukah jadi tempat sampah yang akan kemudian dibuang diinjak dan tidak berguna?? mulai sekarang, jangan biarkan sampah itu tinggal dalam gelas kita buang jauh-jauh sampah tak berguna hingga kita menjadi gelas yang berharga :)
doa singkat itu membuka pintu hubungan saya dengan Tuhan. semua jenis hubungan bermula dari pertemuan pertama . namun jika tidak diikuti oleh hal lain maka akan tetap menjadi pertemuan biasa, yang tak akan pernah berkembang menjadi sebuah hubungan. hubungan harus dibina. persahabatan menuntut waktu dan komunikasi . setiap persahabatan membutuhkan usaha .
Komentar
Posting Komentar