Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2014

kutunggu kau @TRIBECA

kusuka saat senyum mengembang di wajahmu.. indah.. menyejukan hatiku yang merapuh.. tawamu yang renyah mampu mengusir kegundahan saat pekat melanda bersamamu... langit menjadi cerah, tak kulihat mendung tak kulihat sukar menghadang setiap kata semangatmu mampu membangkitkan asa dalam jiwaku setiap pesan yang kau kirimkan, mampu mengusir sepi dalam setiap malamku setiap helaan nafas di setiap katamu mampu menyapu resah dalam kalbu semakin hari, hadirmu semakin nyata bukan mimpi bukan pula buaian angan semakin hari... kau menumbuhkan rasa rindu yang ingin bertemu melewatkan mu.. adalah hal yang tak ku perlu.. mungkin aku takut...tapi aku memilih untuk menunggu waktu yang membawa kita saling bertemu waktu pula yang memberikan ruang untuk kita saling mengenal waktu yang membawa kita mendekat waktu pula yang memberikan ruang untuk kita terpisah dan asa ini menguntai sebuah impian tuk waktu mengijinkan kita bertemu... kutunggu kau dan senyummu..

Natal tahun ini

Aq tak pernah mengenalnya..hingga satu matakuliah mempertemukan kami aq menatap layar komputer di depanku menunggu giliran DIA memutar kursinya dan menatap kearahku, menhulurkan tangan dan mengenalkan namanya DIA. tak banyak kata diantara kami, sesekali setelah waktu itu, kami bertemu dan akulah yang banyak bercerita. Pekerjaan datang disela jam kuliah. Aku dan DIA. seiring waktu kami bertumbuh, DIA lukus dengan nilai yang baik. 2th kemudianpun aku lulus. lama tak bertemu... di Natal Putihlah kami melanjutkan langkah pertemanan kami. Tak ada hal ataupun cerita berikutnya.. hilang. Terpisah. Tanpa kabar dan DIA muncul di depan rumahku di Natal sekian tahun kemudian... DIA yang aku simpan di hati.. Natal tahun ini...menjelang Natal tahun ini.. kami, aku dan DIA mendekat. Waktu mendekatkan kami namun bukan berarti untuk menyatukan kami yang terpisah. Waktu memberi kami kesempatan untuk saling mengenal dan melihat lebih jauh... waktu pula yang memberi kami kesempatan untuk memutus

fatamorgana

Bertumpu pada kakiku melemah... berjalan perlahan menyusuri ratapan malam yang berkepanjangan hingga kering ini tak lagi temukan ujung Sekelebat fatamorganapun menguap Keresahan.. kegundahan penyesalan.. pengakuan ditinggalkan... kesepian merindu....merintih Bahkan sekelebat fatamorganapun tak kutemukan